Perwakilan Indonesia di SEA Valorant Challengers Playoffs

Spread the love

Valorant adalah game first-person shooting (FPS) multiplayer yang masih bisa dianggap sebagai game baru yang ngeramein pasar game global. Akan tetapi, game tembak-tembakan yang baru dirilis kurang dari dua tahun ini udah gak perlu diraguin lagi popularitasnya, lho. Sejak Riot Games merilis Valorant di akhir tahun 2020, game ini dengan sukses ngambil hati banyak penggila game FPS dengan grafik mantap, dan gameplay yang ngebedain Valorant dari game-game FPS lainnya.

Secara garis besar, game Valorant ini sebenarnya mirip-mirip konsep gameplay-nya dengan game FPS populer Counter-Strike; dua tim akan saling menembak di dalam game sambil mencapai objektifnya masing-masing, satu tim menjadi pemasang bom sedangkan yang lain akan mencegah bom terpasang atau meledak. Perbedaan terbesarnya, setiap player berhak memilih satu agent dengan ability khusus yang dapat membuat permainan semakin seru. Jadi, para pemain Valorant tidak hanya murni mengandalkan skill membidiknya saja, tetapi juga harus melatih strategi terbaik untuk memanfaatkan ability agent.

SEA Valorant Challengers Playoffs
Sumber : Website Play Valorant

Keunikan Valorant inilah yang membawa game besutan Riot Games ini meroket popularitasnya di Dunia. Pada Juli 2021 lalu, tercatat ada lebih dari 15 juta akun Valorant yang aktif bermain setiap bulannya. Angka ini membuat Valorant mengalahkan game FPS terkenal lainnya, Call of Duty, dari sisi player aktif.

Berawal dari tren peningkatan pemain yang meroket, minat terhadap turnamen bergengsi untuk Valorant pun bermunculan yang akhirnya membuat Riot Games langsung berinisiatif menyelenggarakan seri turnamen Valorant Champions Tour (VCT) di tahun yang sama dengan tahun perilisan game ini. Kompetisi yang berjalan sepanjang tahun ini terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Challengers, Masters, dan Champions.  VCT Challengers berperan sebagai turnamen qualifier regional untuk menyeleksi tim-tim yang akan berlaga di VCT Masters, turnamen mid-season internasional untuk Valorant. Sedangkan, VCT Champions dianggap sebagai kompetisi tertinggi dari VCT setelah Master.

Untuk meramaikan kompetisi-kompetisi ini, tim-tim esports dari seluruh belahan dunia pun merekrut para pemain Valorant terbaik mereka, termasuk Indonesia. Bahkan, ada beberapa tim esports atau pro player kelahiran Indonesia yang udah berkiprah di ajang VCT Challengers region Asia Tenggara, bahkan sampai ke babak playoffs. Nah, mau tau gak siapa aja sih tim Indonesia yang sudah pernah mencicipi dan sedang berjuang di SEA Valorant Challengers?

Ajang kompetitif Valorant atau yang biasa dikenal dengan Valorant Champions Tour (VCT) jadi perbincangan hangat pencinta game FPS di berbagai belahan dunia. Pasalnya, gak lama berselang setelah Valorant diluncurkan, banyak tim-tim dan organisasi esports yang mulai ngebuka divisi game FPS tersebut. Selain itu, Valorant juga menjadi jenjang karir lain bagi beberapa player yang udah nggak aktif di game kompetitif FPS lamanya, misalnya CS:GO, Overwatch, Apex Legend, dan lain-lain. Makanya gak heran, di beberapa region kita masih bisa ngedenger nama-nama player besar seperti Scream, KennyS, Tenz, dan masih banyak lagi.

Valorant Champions Tour dibagi dalam berbagai tahap. Mulai dari Challengers yang terdiri dari empat tahap, kemudian dilanjutin ke tahap Masters. Kedua tahap ini bertujuan untuk ngamanin point yang akan jadi patokan untuk masuk ke ajang Valorant Championship, dimana tim-tim terkuat dari setiap region saling unjuk gigi.

Indonesia pun turut andil dalam ajang game kompetitif FPS ini. Hingga saat ini, ada banyak nama asal Indonesia yang udah mulai diakui beberapa tim luar, baik itu player maupun tim atau organisasi esports. Tahun 2021 adalah tahun bersejarah bagi sejarah Valorant Indonesia pasalnya, banyak tim besar yang selalu ikutan ajang kualifikasi VCT di tahun tersebut. Sebut aja NXL, Boom Esports, Alter Ego, dan Onic Esports. Dalam Valorant Masters stage 1, Boom Esports dan NXL merupakan dua tim asal Indonesia yang ngedominasi kualifikasi Challengers Indonesia. Dengan performa yang stabil, Boom berhasil membawa nama Indonesia ke fase Valorant Masters stage 1. Sayangnya, perjalanan mereka tidak berlangsung mulus. NXL harus kalah telak 2-0 dalam best of 3 series melawan tim asal Thailand yaitu X10 Esports sedangkan Boom Esports harus puas dengan peringkat ke-4 setelah kalah melawan tim asal Malaysia yaitu SMG dengan skor 1-2.

Dalam series selanjutnya yaitu Road to Valorant Masters stage 2 yang diselenggarakan di Reykjavik, Riot menambahkan fase Challengers regional sebagai babak akhir sebelum menuju Valorant Masters. Kini giliran NXL yang bertukar nasib dengan Boom Esports pada saat fase SEA Challengers stage 2 Finals. Boom Esports harus kalah 2-0 atas perwakilan Vietnam yaitu CERBERUS Esports dan NXL yang harus puas dengan peringkat ke-4 atas hasil 2-0 melawan tim asal Thailand yaitu FULL SENSE.

Berlanjut ke Valorant Masters stage 3 yang dilaksanakan di Berlin sebelum memasuki Valorant Championship. Kali ini ada 3 perwakilan dari Indonesia yang mengikuti ajang kualifikasi di SEA Challengers Playoffs untuk memperebutkan tiket menuju Valorant Masters stage 3 di Berlin. Tim tersebut ialah Alter Ego, Onic Esports, serta Boom Esports. Setelah SEA Finals stage 2 berakhir, tim NXL terpaksa melepas seluruh roster mereka gara-gara para pemainnya memilih tidak memperpanjang kontrak. Alhasil terjadi beberapa transfer pemain dari beberapa tim untuk memperkuat lini depan NXL sebelum kompetisi ini berjalan. Alhasil, perjuangan NXL harus kandas bersama Onic Esports di perempatfinal, hanya Alter Ego yang berhasil mendapatkan placement di Playoffs karena mereka berhasil menempati posisi ke-4.

Di fase terakhir sebelum memasuki Valorant Championship 2021, Last Chance Qualifier (LCQ), peringkat 3 sampai peringkat 5 dari tiap region memperebutkan placement di Valorant Championship. Boom Esports berhasil menjadi peringkat ke-5 dalam perolehan point di region SEA. Namun sayangnya, Boom Esports harus gugur setelah menerima kekalahan telak oleh tim asal Korea yaitu NUTURN Gaming serta DAMWON Gaming.

Selama tahun 2021, memang belum ada tim asal Indonesia yang berhasil mewakilkan region SEA ke ajang tersebut. Namun ada 2 nama pemain dari Indonesia yang sudah mencicipi Valorant Masters. Mereka berdua adalah Jason “f0rsaken” Susanto dan Aaron “mindfreak” Leonhart. Pemain asal Indonesia ini bermain untuk tim asal Singapur, Paper Rex. Mereka bergabung dengan ketiga orang lainnya pada 8 Februari 2021 setelah dipindahkan dari divisi CS:GO Paper Rex. Mereka berhasil lolos ke Valorant Masters stage 3 yang dilaksanakan di Berlin setelah menempati posisi ke-2 dalam SEA Challengers stage 3 setelah kalah telak atas perwakilan dari Philipina, Bren Esports.

Nah, di awal tahun 2022 ini, VCT Challengers Stage 1 Indonesia udah selesai, dengan Boom Esports yang lagi-lagi keluar sebagai pemenang setelah numbangin Boys With Love (BWL) di partai pamungkas. Nyusulin BOOM dan BWL, Onic G berhasil ngelewatin babak play-in dan nambahin wakil Indonesia yang bakalan berlaga di VCT Challengers Stage 1 region APAC yang akan mulai di bulan Maret ini!

—-

Seru banget kan ngikutin perjalanan tim-tim dan pro player Valorant di kancah Internasional? Biar gak ketinggalan informasi terkini seputar Valorant dan game-game lainnya, yuk sering kunjungin Skinuphoria! Kamu bisa dapetin banyak wawasan seputar game dan lifestyle, dan juga top-up berbagai game favoritmu! Gak usah ragu deh sama Skinuphoria, si @kudalaper aja percaya dan top-up di sini lho!

https://www.instagram.com/kudalaper/

Di skinuphoria.com buat topup diamond.

Udah pasti 3M. Murah, mudah, aMan banget lagi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *